Minggu, 24 April 2011

Bipolar Disorder ( Penyakit Suasana Hati )

Awalnya hanya penasaran dengan seseorang yang mempunyai mood yang dapat berubah dengan sangat cepat...Bingung cara menghadapinya..Nyari-nyari info, ternyata ciri-cirinya sama dengan sebuah penyakit..Bipolar Disorder namanya...Hhhmm...
Akhirnya semakin penasaran dan mencari info tentang penyakit ini...Menarik...Check this out...

Bipolar ( Penyakit Suasana Hati )




B
ipolar adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrem yaitu berupa depresi dan manik (kegembiraan). Pengambilan istilah bipolar mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub yang berlawanan, yaitu kebahagiaan dan kesedihan yang ekstrem.

Menurut dr Hendro, setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik dan buruk. Akan tetapi, seseorang yang menderita bipolar memiliki suasana hati sangat ekstrem yaitu pola perasaan yang mudah berubah drastis. Suatu ketika, seorang pengidap bisa merasa sangat antusias dan bersemangat. Namun ketika  -nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri/
Bipolar muncul karena adanya gangguan neurotransmitter di otak. Namun faktor yang menyebabkan gangguan itu belum diketahui dengan pasti. Para ahli menduga gangguan itu sebagian dipengaruhi faktor keturunan. Sementara menurut dr Surya Widya, SpKJ, bipolar dibagi atas dua episode, yakni manik dan depresi.

EPISODE MANIK
Pada episode manik seorang remaja akan mengalami rasa senang berlebihan dan berfoya-foya di luar keawajaran. Contoh kasus yang paling banyak adalah kerap menghambur-hamburkan uang secara berlebihan, entah untuk jajan sendiri atau mentraktir teman-temannya. Itulah sebabnya kadang-kadang penderita mengakibatkan kebangkrutan ekonomi keluarga.
Penderita juga sering minum alkohol dan menggunakan telepon secara berlebihan, suka berjudi, buka baju di tempat umum, mengenakan baju atau perhiasan yang warnanya sangat mencolok. Kemudian penderita sangat senang dengan masalah keagamaan, politik, keuangan dan seksual.
Penderita pada umumnya bersemangat, banyak bicara, dan hiperaktif. Ada kalanya memperlihatkan gejala kebingungan, mudah frustasi dan tersinggung. Emosi labil, cepat berubah dari gembira ke depresi dalam beberapa menit saja.
Ketika berbicara sukar dipotong, bombastis dan volumenya tinggi. Selanjutnya bisa terjadi loncatan gagasan dan sulit berkonsentrasi. Sekitar 75% penderita suka menunjukkan kehebatannya tentang kekayaan dan kemampuannya. Penderita terkadang memberikan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan meskipun tidak ada gangguan orientasi dan daya ingat. Sekitar 75% penderita manik suka mengancam dan menyerang kalau merasa tersinggung.

EPISODE DEPRESI
Episode kedua adalah depresi. Depresi biasanya berlangsung paling sedikit selama dua minggu. Gejala pokoknya adalah perasaan sedih dan kehilangan ketertarikan terhadap segala sesuatu. Penderita dapat mengungkapkan rasa murung, tidak ada harapan, merasa terbuang dan tidak berharga.
Hampir 2/3 penderita depresi memikirkan untuk bunuh diri dan hanya 10-15% yang melakukan percobaan bunuh diri. Mereka yang pernah diobatkan ke rumah sakit karena percobaan bunuh diri akan lebih berhasil bunuh diri daripada mereka yang belum pernah diajak berobat ke rumah sakit.
Beberapa penderita juga sering menjauhi keluarga, teman-teman dan aktivitas yang sebelumnya disukai. Sekitar 97% pasien mengeluh kekurangan energi, sukar menyelesaikan tugas, prestasi belajar/kerja menurun dan kurang motivasi untuk menerima tugas.
Sekitar 80% penderita mengeluh kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau sebaliknya tidur lebih lama dari biasanya. Banyak penderita kehilangan nafsu makan sehingga berat badannya menurun. Namun sebaliknya ada juga yang mengalami peningkatan nafsu makan sehingga terjadi peningkatan berat badan. Malas bekerja, penyalahgunaan zat berbahaya, tingkah laku antisosial, seks bebas, pergi dari rumah juga termasuk gejala depresi.
Pada umumnya gangguan depresi cenderung menjadi gangguan yang menahun dan kambuhan. Bila ada yang menunjukkan gejala seperti itu, maka orang tua atau keluarga terdekat harus segera mengambil sikap. Jangan terus dibiarkan, sebab suatu saat bisa menderita depresi berat sehingga penderita melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri.
Bila sudah dikenali dan diketahui gejalanya, langkah yang harus dilakukan adalah membawanya ke dokter ahli jiwa. “Jangan salah persepsi. Mengajak berobat ke dokter jiwa bukan berarti anaknya menderita penyakit gila. Ini yang perlu saya luruskan atas pemahaman salah dari masyarakat selama ini. Dokter ahli jiwa menangani berbagai bentuk gangguan jiwa, tidak hanya penyakit gila saja. Jadi jangan malu berobat,” jelas dr Hendro Riyanto.
HARUS RUTIN MINUM OBAT
Menurut dr Hendro Riyanto, pengobatan bipolar dilakukan dengan dua pendekatan. Langkah pertama dengan obat yang diminum secara rutin. Obat-obatan untuk penyakit ini sudah banyak diproduksi sejak tahun 2.000. Namun obat harus sepengatahuan dokter. Lama dan dosis obat tergantung kondisi masing-masing pasien. Ada yang hanya tiga bulan sudah ada perbaikan, tetapi ada juga yang harus minum obat satu atau dua tahun.
Di antara jenis obat-obatan yang diberikan pasien bipolar adalah obat berjenis mood stabilizer. Obat jenis ini adalah untuk menstabilkan mood penderita agar tidak terlalu senang dan depresi. “Mood penderita sangat labil. Habis senang-senang bisa tiba-tiba mengurung diri tanpa sebab yang jelas. Dengan pemberian obat, mood itu dibuat stabil.”
Langkah pengobatan yang kedua ialah dengan psikoterapi. Seperti halnya dengan obat, terapi ini juga harus rutin dilakukan untuk mengendalikan mood pasien.
Bila masih ringan, penanganannya lebih mudah. Karenanya bila merasa ada kecurigaan kea rah sana perlu secepatnya periksa. Gangguan itu sudah dideteksi sedini mungkin dengan alat MMPI (Mineasota Multiphasik Personality Inventory). Alat canggih ini berfungsi merekam pikiran, perasaan dan perilaku seseorang sehari-hari.

Fakta Episode Manik
·   Kepercayaan diri meningkat merasa paling hebat
·   Kebutuhan tidur berkurang
·   Senang berbicara, dan pembicaraannya sulit dipotong
·   Gagasannya sering berloncat-loncat
·   Ingin segera memenuhi keinginannya
·   Boros, banyak belanja, suka berkomunikasi melalui telepon
·   Perhatian mudah beralih ke hal lain
·   Banyak melakukan hal-hal yang menghibur seperti menari dan menyanyi
·   Banyak melakukan transaksi tanpa perhitungan matang sehingga sering merugi

Fakta Episode Depresi
·   Sedih atau murung hampir sepanjang waktu
·   Kehilangan gairah hidup dan nafsu makan menurun
·   Rasa sedih dan tidak tertarik melakukan segala sesuatu
·   Sulit tidur atau sebaliknya suka tidur
·   Lamban dalam beraktivitas
·   Berkurangnya energi, mudah lelah dan lesu sekalipun aktivitas yang digeluti tidak berat
·   Sering merasa bersalah dan susah konsentrasi
·   Sulit membuat keputusan
·   Berulang-ulang memikirkan tentang kematian dan ingin bunuh diri

Semoga info ini bermanfaat...(^_^)
Source : Majalah Kartini no.2258

2 komentar:

  1. Tolong arahannua pak. Ini istri saya yg mengalami penyakit ini dan baru saya tahu setelah menikah 8 tahun. Sekarang pernikahan saya sudah menginjak 12 tahun saya sudah habishabisan rumah mobil 3 habis semuanya. Sekarang saya kerja dengan orang gaji gak seberapa dan saya liat dia juga agak seperti mencari kesenangan diluar rumah yg tidak dia dapatkan lagi di rumah. Sebenernya saya sudah tawarkan untuk cerai lalu dia marah enak aja lo masa gw ngurus anak anak sendiri kata dia. Akhirnya saya jadi merasa di cuekin. Dan dia sekarang merasa bahagia bila berada diluar rumah dan marah marah bila di dalam rumah.... Bagaimana sebaiknya saya bersikap sudah habis semua harta, waktu saya buat dia dan dia masih menyalahkan saya dan saya pun terima. Tolong bantuannya saya takut saya yg menjadi gila lama lama soalnya saya gak pernah menceritakan masalah ini ke keluarga besar saya dulunya takut malu dan lain sebagainya

    BalasHapus
  2. Oh iya tolong hubungi saya di 081283166138 dengan zarwan

    BalasHapus